Pegunungan Meratus merupakan suatu rangkaian pegunungan yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, memanjang dengan arah Timur laut-Barat daya. Pegunungan Meratus secara administrasi memang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, namun bagian sisi-sisinya berbatasan dengan daerah Kalimantan Tengah di Barat dan Kalimantan Timur di Utara. Titik tertinggi Pegunungan Meratus berada di Gunung Halau-Halau dengan elevasi mencapai 1.901 mdpl. Secara geologi Pegunungan Meratus merupakan satu sutur dari peristiwa kolisi yang terjadi beberapa ratus juta tahun yang lalu. Pegunungan Meratus selain secara alam kaya akan aneka ragam hayati, kaya juga akan hazanah geologi. Kekayaan dan keunikan Pegunungan Meratus akan coba di rangkum melalui sebuah virtual fieldtrip yang disajikan dalam berbagai format, baik gambar, video, dan model secara 3D yang memudahkan pembaca untuk menggagumi kekayaan alam Pegunungan Meratus, terutama dari segi geologi.
Geologi Regional
Pegunungan Meratus merupakan suatu bentukan pop-up atau muncul ke permukaan akibat adanya kompresi. Secara batas, Pegunungan Meratus dibatasi oleh Cekungan Barito di sebelah Barat dan Cekungan Asem-Asem di sebelah Timur, sedangkan di Utara berbatasan dengan Cekungan Kutai Atas. Secara geologi, Pegunungan Meratus merupakan percampuran berbagai jenis batuan dari berbagai umur. Selain itu, Pegunungan Meratus juga dipercayai sebagai sisa-sisa subduksi yang berumur Kapur atau sekitar145-65 juta tahun yang lalu. Berdasarkan penanggalan radioaktif dari beberapa penulis, batuan tertua yang tersingkap di pegunungan ini berumur sekitar Permo-Carbon atau sekitar 298-252 juta tahun yang lalu (Dirk dan Amiruddin, 2000). Batuan tersebut merupakan batuan beku berjenis granit yang tersingkap di daerah Purui Dalam. Secara garis besar, batuan penyusun Pegunungan Meratus merupakan batuan dasar, atau batuan yang mengalasi suatu cekungan. Komposisi batuan yang mengisi Pegunungan Meratus terdiri dari aneka jenis batuan, baik penyusun kerak benua maupun kerak samudara. Batuan penyusun Pegunungan Meratus terdiri atas batuan sedimen, batuan beku, batuan metamorf, hingga batuan ultrabasa.
Evolusi tektonik dari Kalimantan umumnya berdasarkan rekonstruksi dari Robert Hall dimana Banda yang membangun blok South West Borneo (SWB) dan blok Sulawesi Barat (Argo) bergerak dari dataran Australia. Pergerakan dari lempeng tersebut ditentukan oleh anomali magnetik yang terekam dari Argo Abyssal Plain dan asumsi penyebaran simetris (Hall, 2012). Blok SWB bersatu dengan Paparan Sunda sejak Kapur Awal atau sejak 110 juta tahun lalu, ditandai dengan adanya ofiolit dan batuan metamorf tekanan tinggi-temperatur rendah yang berhubungan dengan subduksi di Jawa Tengah, Pegunungan Meratus di tenggara Kalimantan dan Sulawesi Barat (Hamilton, 1979; Mitchell, 1993; Parkinson dkk, 1998) hingga Paleosen dan Miosen Awal (Tjia, 2012). Di utara, Luconia-Dangerous Ground bergerak ke selatan dengan subduksi berarah NW-SE dan penujaman ke baratdaya serta menempel Paparan Sunda pada Kapur Akhir.
Lokasi virtual fieldtrip Pegunungan Meratus
Lokasi beberapa singkapan batuan untuk virtual fieldtrip ini umumnya berada di daerah tengah Pegunungan Meratus, yakni dari daerah Kandangan di bagian Barat menuju daerah Batu Licin di Bagian Timur. Terdapat beberapa jenis batuan dasar yang tersingkap dengan cukup baik di daerah ini baik batuan sedimen, batuan beku, metamorf, hingga ultra basa.